Menyaksikan Peluncuran 42 Novel O
Peluncuran buku berjudul O karya Eka Kurniawan diselenggarakan di Gramedia, Central Park, Minggu (13/3), pukul 14.00 hingga 17.00. Acara yang diselenggarakan di dalam toko buku tersebut sangat ditunggu oleh para pembaca karya lama Eka juga pembaca baru yang tertarik akan novel yang diterbitkannya pada hari itu. Bahkan ada pengunjung yang rela datang dari luar Jakarta sejak pukul 10.00 pagi hanya untuk mendapatkan salah satu dari 42 buku yang dibagikan untuk 42 pengunjung pertama.
Saya datang pukul 14.00 bersama ketiga kawan saya. Saat kami sampai—sekitar jarak 20 meter jauhnya dari Gramedia berada—sudah terlihat antrean yang mengular sepanjang kurang lebih 20-30 orang. Kami berempat langsung berbaris tepat di ujung buntut antrean tersebut dan menghitung berapa orang yang sudah mengantre di depan kami, berharap kami masih berada di dalam 42 orang pertama yang beruntung mendapat buku secara cuma-cuma. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya kami sampai di muka antrean dan setelah melongok ke dalam toko, ternyata kami adalah orang kesekian puluh yang terdapat dalam antrean. Namun, kami mendapat voucher untuk mengunduh novel O dalam bentuk e-book.
Kami masuk ke dalam dengan sedikit rasa kecewa karena tidak mendapatkan buku gratis, ditambah lagi kursi-kursi yang berjejer untuk konferensi pers ternyata tidak mencukupi para pengunjung juga wartawan yang hadir sehingga pasukan garda belakang seperti kami harus rela berdiri sepanjang acara. Untuk mengobati rasa kekecewaan, saya membeli novel O yang pada hari itu dikorting 42% dari harga aslinya menjadi Rp 58.000,-.
Acara dimulai sekitar pukul 15.00 dengan sambutan dari Eka Kurniawan dan pemotongan tumpeng olehnya. Lalu ada Djenar Maesa Ayu yang membacakan sedikit bagian cerita dari novel yang baru saja dirilis pada hari tersebut. Selanjutnya adalah sesi tanya-jawab dari pengunjung dan wartawan yang hadir. Pertanyaan-pertanyaan umum seperti: isi cerita dalam O, mengapa memilih fabel, dan lain sebagainya, menjadi pertanyaan yang paling umum dilontarkan saat konferensi pers maupun saat wawancara personal dengan Eka (setelah konferensi pers dan sesi penandatangan buku-bukunya usai).