top of page

(PUISI) "Reshalosophy"


Olga Koswanurfan Dianka, seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Kwik Kian Gie

Merindukan perempuan dalam puisi akrostik

__________________________________________________________________________

"Reshalosophy"

Relief seraut paras bidadari terukir dalam sanubari

Eksofasia memerangkap diri, dan sekujur lidahku kelu meratapi

Sakura bermekaran iringi rekahnya sekuntum mimpi yang bersemi

Hilir nuranimu menjadi destinasi bagi asa yang ingin bertaut laksana dwilogi seorang rapsodi

Astenia goyahkan ayuhan langkah kaki yang terus berlari

Nayaka membubuhkan kehangatan agar ku mampu berpijak kembali

Intonasi ucapan yang kian rendah seperti merisalahkan jika ironi ini tak bertepi

Aforisme bijak bersimbah buih pengharapan seolah turut mengilhami

Ilusi masa-masa indah terlayari

Naluri berkata: “Harus sampai kapan santun tuturku diam terkunci?”

Diksi-diksi berlawanan seakan tiada henti kau jejali

Rintih tangis memecah riuhnya gerai tawa yang mengawani

Inkonfeso tersimpan rapat di balik keanggunan cadar sang peri

Afrasia yang menyesaki telah memadamkan pendar hati

Siluet kebahagiaan tampak bagaikan lanskap delusi

Aksioma yang mengurai perih pun bukan lagi halusinasi

Riak-riak rasa jera senantiasa menuguri

Interval kehidupan usang yang bergelimang duri

Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis 24 Maret 2016

what do you think of this post?

bottom of page