In Conversation with Dee
Salah satu program yang disediakan oleh Asean Literary Festival 2016 adalah “In Conversation with Dewi Lestari”. Pada sesi ini, kami diajak untuk berbincang-bincang mengenai salah satu karya ‘Dee’ yang paling berkesan, Supernova. Buku pertama dari Supernova yang berjudul Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh lahir ke dunia pada 15 tahun yang lalu. Kemudian disusul dengan buku-buku lainnya hingga yang terakhir berjudul Inteligensi Embun Pagi lahir bulan Februari tahun ini. Semua penggemar karya-karya Dee--panggilan dari Dewi Lestari--sangat antusias menyambut anak bontot ini, termasuk saya. Sayang, saya dipaksa oleh kemacetan ibu kota untuk hadir setelah 40 menit sesi dimulai. Pada hari itu enam hadirin yang beruntung diberi kesempatan untuk bertanya kepada Dee. Mulai dari pertanyaan yang menyangkut proses penulisan, riset, hingga permintaan untuk melanjutkan kisah para tokoh di Supernova.
Memang tidak banyak yang saya dengar selama 50 menit duduk di dalam Teater Kecil Jakarta, tetapi saya rasa yang saya dapatkan sudah cukup. Saya memang selalu terkesan dengan kisah tokoh-tokoh yang Dee ciptakan, baik di seri Supernova maupun novel atau cerpen lainnya. Saya juga selalu tertarik ketika Dee membawa pembaca masuk ke dunia yang lebih dari tiga dimensi. Saya pun selalu berhasil dibuat terengah-engah ketika para tokoh mengalami peristiwa-peristiwa asing dan menegangkan.
Satu hal yang sangat berkesan adalah di sesi itu kami kembali disadarkan bahwa hidup ini memang tidak pasti karena semua hal serba sementara. Sadar-tidak sadar, suka-tidak suka, mau-tidak mau, dunia kita memang terus-menerus berubah. Kita− manusia− pun begitu. Manusia juga kerap kali dibuat sibuk mencari jati diri dengan berkenalana. Kemudian kita menjadi tidak cermat bahwa ternyata jati diri kita ada di dalam diri kita sendiri. saya jadi bingung bagaimana menjelaskan isi kepala saya, hehe. Mungkin ini mirip dengan pengalaman Dee yang sering bingung menggambarkan konsep tujuh dimensi dalam kisahnya. Hehehe.
Selamat, Dee! Semoga perjalanan kita berakhir di dunia yang pasti dan kekal, ya.