(PUISI) "Aku dan Tulang Belakang"
D. Alfiant memilih untuk jujur dalam menulis.
Akhir tahun ini, ia siap menerbitkan buku kumpulan cerpen miliknya berjudul "Perempuan Anggrek Bulan".
____________________________________________________________
Aku dan Tulang Belakang Aku merapal namamu dalam kelu dengan dua puluh enam ruas tulang belakang yang menopang tubuhku Aku sudahi ada yang meniadakan mu Aku tiadakan apa yang membuatmu ada Kerna malam yang ku elu-elu kan tak kunjung datang Sedang kehampaan kian sering mengunjungiku Bayangmu terlintas ditepian lamunanku Ingatan tentang mu mengaliri sel-sel darahku Lalu, kemana lagi kita harus menepi? Sedang labuh yang kita tuju tak pula nampak dalam alinea yang kita canangkan Aku melihat sorot matamu yang kian kulupa Tetapi nyatanya, matamu dipenuhi oleh kepalsuan Sedang dua puluh enam ruas tulang belakang yang menopangku tak kunjung mengokang teriakan Aku merapal namamu dalam kelu dengan dua puluh enam ruas tulang belakang yang menopang bebanku.