top of page

(PUISI) "Parafrasa"


Aku menyaksikan pelangi melengkung di bibirmu,

merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, pun halnya ungu

seolah berbaris merangkai sebentuk senyuman lugu.

Seraut senyum menawan yang teramat rawan,

menyita perhatian tetapi juga memantik kehati-hatian.

Segala sisinya membuarkan pendar yang begitu tajam,

melebihi tajamnya mata sebilah anak panah

yang melumpuhkan kepakan sayap seekor elang jantan.

Aku mendengar alunan tembang seorang ibu

yang tengah menimang buah cintanya ketika engkau bicara.

Lantunan nada terngiang mesra,

meneduhkan jiwa seorang anak yang letih membendung lara,

menahun tersiksa, letih berlari menerjang amuk riak dunia,

menjajaki setapak mimpi akan sebuah kehidupan yang sempurna..

Tanpa ia sadari, kesempurnaan sejatinya

diperoleh bukan dari apa yang mampu dicapainya,

melainkan pada siapa yang bersyukur memilikinya.

Aku melihat sang mentari mengusap lembut butiran embun pagi

sewaktu jemari lentikmu menyeka seluruh derai air mata

yang bergerak menyebrangi wajahku.

Sentuhan hangat berisikan pesan kasih,

menyingkirkan rasa gigil dalam hati yang lirih.

Jujur, bagiku tidak perlu membaca ribuan kamus bahasa,

bila hanya ingin menemukan penjabaran arti kata jelita,

sebab sikap yang hingga kini kautunjukkan,

sesungguhnya, telah merangkum makna seulas kecantikan.

Aku menangkap suara detak jarum jam

setiap saat menerima laku sabarmu.

Bunyi yang menyadarkan, jika ketulusan yang mengitari benakmu membentang luas

bak lautan lepas tanpa batas,

arus deras anak-anak sungai tiada hilir yang tak pernah berakhir.

Andai mendampingimu adalah suatu keberuntungan,

maka mengasihimu merupakan cara merayakan keajaiban

yang senantiasa Sang Khalik hadirkan.

Aku menghirup semilir wangi gerimis

tatkala teguranmu mendamaikan pikiran yang sedang meradang.

Sapaan halus nan menyejukkan,

menukar didih dendam dengan rintik hujan yang merepih gersang.

Mungkinkah terjawab anganku untuk membawamu menuju keutuhan?

Sambut kedatanganku yang hendak mengajakmu menjemput masa depan.

(Minggu, 23 Oktober 2016, 22.13)

Bondongan, Bogor Selatan

what do you think of this post?

bottom of page